Saturday, December 10, 2011

Sesuatu Banget .....Tanda-tanda kepercayaan pegawai terhadap perusahaan

Wuih "Sesuatu banget" (seperti kata salah sesorang artis indonesia) ... itu adalah kalimat yang dapat saya ucapkan kali ini. Hal ini terkait dengan beberapa kejadian di beberapa bulan belakangan, beberapa kejadian yang saya alami membuat saya untuk melihat pentingnya sebuah kepercayaa.

Kejadian pertama, adalah saat saya dijadwalkan rutin oleh teman saya (Diah Retno Wulandaru atau bu Retno) untuk mengisi salah satu pelajaran di mata kuliah yang dia ajarkan. Namun kali ini berbeda karena bu Retno minta saya ketemu dengan beberapa teman-teman S3 nya yang sedang melakukan kajian tentang organisasi. Damn ..... saya sendiri belum S3 kenapa saya harus dijadikan referensi untuk mereka. Suatu kehormatan memang tapi membuat saya agak minder dan gugup karena ilmu saya tentu lebih rendah dari mereka. Satu pertanyaan yang membuat saya terkesan adalah bagaimana membangun perusahaan "Great Company"? jawaban yang saya adalah sangat tergantung dari kekuatan visi pemipin dan tingkat kepercayaan pemimpin vs pegawai terhadap visi yang diharapkan.

Kejadian kedua, dimana saya belakangan ini senang mengikuti twitter Tony Fernandes (Group CEO AirAsia) dan Richard Branson (pemilik salah satunya Virgin Group). Keduanya menurut saya memiliki sesuatu yang unik dalam mengelola perusahaan dan menyapaikan apa yang diinginkan. Lihat saja bagaimana Tony Fernandes dengan kegilaanya memimpin AirAsia dengan RM 1 menjadi aset yang sangat besar dalam 10 tahun terakhir. Tony Fernandes juga tergila-gila dalam mengubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin seperti belakangan ini dia menjadi salah satu chairman di klub sepak bola Queens Park Ranger (QPR). QPR yang tadinya dipandang sebelah mata belakangan ini sudah masuk ke dalam Liga Inggris yang bergengsi itu. Richard Branson yang sudah terkenal dengan aksi nekat nya terbang dengan balon udara keliling dunia dan membangun visi wisata ke angkasa luar. Belakangan dia membangun Virgin Bank dengan konsep seperti Coffee shop. Kedua orang tersebut menurut saya sudah memberikan contoh bagaimana ambisinya untuk mencapai visi dan membangun kultur perusahaan melalui kepercayaan.

Beberapa kejadian lainnya yang cukup banyak tentang timbul dan hilangnya suatu kepercayaan, semua kejadian tersebut membuat saya bertanya bagaimana tanda-tanda adanya kepercayaan pegawai terhadap perusahaan atau pemimpinnya?

Beberpa referensi saya baca untuk menjawab pertanyaan diatas dan salah satunya adalah kitab suci Al Qur'an, beberapa kesimpulan yang saya dapat dari referensi yang saya baca :

1. Kepercayaan dimulai dari rekruitmen. Saat melakukan seleksi pegawai, perusahan harus merekrut orang yang percaya dan sesuai dengan visi dan misi perusahaan terlebih lagi dengan kultur perusahaan. The right man on the right culture itu menjadi penting bagi saya dibanding the right man in the right place. Kalau kita merekrut orang yang sudah sesuai dengan kultur perusahaan maka secara tidak langsung dia sudah memiliki kepercayaan kepada perusahaan.
2. Perusahaan harus memberikan pesan yang jelas terhadap pegawai yang terkait dengan tingkat kepercayaan. Dalam arti, pegawai yang telah melanggar kepercayaan perusahaan terhadap pegawai harus diberikan hukuman dan sebaliknya harus diberikan imbalan. Hal ini juga memberikan kepercayaan kepada pegawai untuk selalu bersyukur apabila apa yang dicapai perusahaan.
3. Kepercayaan Pegawai terhadap Perusahaan, tampak dari perilaku pegawai apabila pegawai ingin melakukan pelanggaran maka dia akan merasa takut atau was-was meskipun tidak ada orang lain yang mengetahui perbuatannya.
4. Internalisasi nilai-nilai perusahaan di pegawai tidak hanya sebagai simbol tetapi dilaksanakan dan tidak hanya diucapkan. Pemimpin harus menjadi contoh dalam pelaksanaan nilai-nilai Perusahaan.
5. Hubungan antar pegawai atau dengan pemimpin saling menghargai, saling menuju sasaran atau nilai-nilai yang dipercayai perusahaan.
6. Pemimpin dan pegawainya saling jujur dan dapat dipercaya setiap ucapan dan janjinya. Tidak melakukan kecurangan, penipuan dan saling memojokan orang lain yang tidak bersalah.
7. Tidak mencampuri urusan pegawai atau unit lainnya yang tidak ada sangkut pautnya. Bahasa saat ini mungkin tidak saling "gosip".
8. Malu untuk berbuat diluar yang telah disepakati dan diluar nilai-nilai yang saling dipercayainya.
9. Saling memudahkan dibandingkan dengan memberikan kesulitan urusan terhadap sesama pegawai sesuai dengan aturan yang diaturnya.

Akibat dari adanya kepercayaan ini maka yang dirasakan adalah kecepatan dalam pengambilan keputusan, kemampuan dalam berinovasi, dan kemampuan Perusahaan untuk dapat bersaing.

Tidak mudah untuk dilaksanakan, tapi kepercayaan adalah sesuatu banget dalam hubungan kerja. Alhamdulillah Sesuatu banget.....






Thursday, December 8, 2011

Salut bagi pengurus Panti Asuhan .....

Kejadian-kejadian yang sering datang dalam kehidupan saya,  selalu membuat saya untuk menulis dalam blog ini ....

Suatu waktu di  selasa pagi hari dimeja kerja saya, suatu disposisi dari atasan saya " Agar hadir mewakili Perusahaan". Seperti biasa saya belum membaca secara detail karena masih ada waktu dari target dan letakan dalam surat-surat yang saya harus tindak lanjuti di pojok kanan meja kerja saya. Sore hari sebelum saya pulang saya baru membaca secara detail surat tersebut. Surat tersebut menjelaskan menjelaskan bahwa saya harus memberikan sepatah dua patah kata di acara penyerahan sumbangan atas kerjasama perusahaan saya bekerja dan mitra perusahaan.

Entah kenapa tiba-tiba pikiran saya langsung teringat akan surat Al-QurAn yang saya baca beberapa hari sebelumnya. Surat tersebut sangat sederhana namun bagi saya sangat mengena sehingga surat tersebut saya masukan pada akhir sepatah dua patah kata saya. Al Balad 12-18 :

"....Taukah kamu apakah yang dimaksud dengan menempuh jalan yang medaki dan sulit itu.

Membebaskan perbudakan atau memberikan makan di hari kelaparan keapda anak yatim yang memiliki hubungan kerabat, sebagai belas kasiahan karena keakraban dan kemiskinannya.

Atau kepada orang miskin yang sangat fakir dan membutuhkan.

Kemudian menjadi golongan orang2 yang beriman yang saling menasehati diantara mereka dengan kesabaran dan kasih sayang

Mereka yang memiliki sifat2 ini adalah orang2 yang berbahagia dan termasuk dalam golongan kanan...."

Kalau kita lihat terjemahan yang ada dan tidak seharusnya saya mentafsirkan, namun saya mencoba menuliskan apa yang saya rasakan dari terjemahan tersebut. Semoga Allah SWT memaafkan apabila saya memiliki kesalahan persepsi dari apa yang tertulis didalamnya.

Dari ayat-ayat itu saya merasakan bahwa ternyata dalam kehidupan karir selama hidup seseorang yang paling sulit adalah memberikan nafkah kepada fakir miskin serta saling menasehati dengan kesabaran dan kasih sayang. 43 tahun saya menggeluti kehidupan dan mencoba memahami arti karir, saat membaca ayat tersebut saya merasa bahwa karir kehidupan saya seperti tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan pengurus panti asuhan atau rumah anak yatim...... Oh My God....Dalam kehidupan karir seseorang, terkadang lebih fokus kepada pengumpulan harta, dan terkadang lupa akan kekuasanNya. Semua itu tidak ada artinya apabila harta dan kekayaan yang dicapai seseorang dalam perjalanan karirnya tidak di manfaatkan untuk fakir miskin seperti pada ayat yang ditulis diatas.

Namun sebaliknya betapa mulianya pemilik dan pengurus-pengurus panti asuhan yang berakhlak baik, karena telah mencapai karir terbaik menurut Allah SWT. Sehingga janganlah pernah kita berbangga diri terhadap apa yang telah miliki sebelum mampu berbagai kepada fakir miskin.

 Semoga Allah selalu mengingatkan kita dan memberikan kemudahan  untuk dapat menempuh jalan yang sulit dan mendaki.

LCCT ..... menunggu flight to CGK