Monday, June 18, 2012

Activities

BOOK DONATION
http://malangkita.com/2012/airasia-indonesia-peduli-dengan-kualitas-dan-kemajuan-pendidikan-anak-penerus-bangsa.html#more-1775

WITH KIDZANIA
http://foto.inilah.com/read/detail/68636/kidzania-bersama-airasia-berbagi

WITH DOMPET DHUAFA
http://www.dompetdhuafa.org/2010/12/03/indonesia-airasia-percayakan-dd-distribusikan-donasi/

CYCLING
http://sepeda.sportku.com/berita/jakarta-bersepeda/11256-meningkatkan-pariwisata-dengan-bersepeda

Saturday, June 9, 2012

Fad and Fashion on HR Strategy



Adalah 2 kata yang saya selalu ingat dalam membangun sesuatu system Human Resource Management. Terkadang kita sering latah dengan sesuatu model HR yang baru keluar sebagai contoh saat ada yang menyebutkan dengan suatu model HR Based on Competency, hampir semua HR Manager yang saya temui mulai dengan merencanakan HR System based on Competency di tempat kerjanya. Pertanyaannya adalah apakah system tersebut sesuai dengan kebutuhan Perusahaannya ? Apakah system tersebut sesuai dengan strategi bisnis perusahaannya? Apakah system tersebut sesuai dengan kondisi sekitar perusahaan?

Dalam Strategi HR beberapa framework atau model yang telah dikeluarkan, namun  beberapa pernyataan yang selalu diingat dalam membangun Strategi HR “Tidak ada satu strategi HR yang tepat untuk semua situasi, semua sangat tergantung dari situasi dan kondisi dari perushaan “. Teori yang mendukung model ini adalah Contingency Theory.

Dalam pengalaman penyusunan startegi HR hingga saat ini hanya ada tiga HR Strategi yang  dikembangkan oleh Huselid dan beberapa konsultan mengembangkannya  dengan nama yang berbeda namun tetap mengacu pada 3 (tiga) strategi tersebut “
  • Performance Based : Lebih memfokuskan strategi HR untuk membangun dan menghargai pegawai memiliki perilaku yang sesuai dengan arah dan target dari perusahaan. Pada strategi ini HR practices nya lebih dihubungkan kepada peningkatan produksi dan performance perusahaan. Semua kegiatan HR yang tidak menghasilkan atau tidak langsung terkait dengan performance perusahaan akan dihilangkan.  
  • Competency Based : HR strategi lebih focus pada peningkatan kompetensi pegawai dan pengembangan pegawai. Di yakini bahwa dengan peningkatan kompetensi pegawai akan meningkatkan inovasi produk dari Perusahaan. Pada strategi ini lebih ditekankan memberikan kesempatan kepada pegawai untuk meningkatkan kompetensinya sehingga dapat meningkatkan inovasi yang berakibat pada peningkatan inovasi produk sehingga dapat bersaing dengan perushaan lain.
  • Mixed between Performance and Competency merupakan strategi campuran antara performance based dan competency based. Pada strategi ini umumnya terjadi pada perusahaan yang lebih mementingkan inovasi bisnis dan pelayanan yang lebih spesifik dan disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Banyak HR praktisi yang terjebak menggunakan strategi ini karena kurang dalam menganalisa kebutuhan perusahaannya sehingga terkadang HR strategi tidak dapat memberikan impak yang nyata.
Dari ketiga strategi yang ada tentu akan diturunkan dan diramu pada tingkat taktikal memilih dan menyusun HR system sehingga tersusun HR Strategi yang seusai yang diharapkan.

Keahlian yang dibutuhkan seorang praktisi HR adalah bagaimana memahami industry atau target perusahaan serta lingkungan sekitar sebelum memilih strategi yang akan diterapkan. Selanjutnya adalah memilih system HR yang akan digunakan. Keahlian atau kompetensi ini yang menjadikan seseorang HR  menjadi professional ketimbang menjadi HR yang ikut-ikutan (fad and fashion).